NIKMAT BODYKU YANG SUPER SEXY ENAK DIPERKOSA

NIKMAT BODYKU YANG SUPER SEXY ENAK DIPERKOSA

NIKMAT BODYKU YANG SUPER SEXY ENAK DIPERKOSA , Hasrat-Bispak62 Lebih dari tiga tahun saya bekerja menjadi pembantu rumah tangga, majikanku ini populer kaya dan baik apa lagi ia yaitu kades dan dihormati oleh orang-orangnya, majikanku ini yang memiliki nama Bapak Dimas, sepanjang bekerja di tempat ini saya rasakan nikmat tidak nikmatnya jadi pembantu, serta insiden waktu tinggal di sini saya pernah ditiduri.


Malam itu begitu panas sekali saya ingin tidur saja sulit lantas saya bukalah jendela kamarku agar anginnya masuk ke kamarku dan saya ganti busana dengan daster tipis saya mennyalakan kipas anginnya baru saya dapat tertidur nyenyak. Yang membuat saya kebingungan di saat itu saya jadi mimpi dengan pengemudi pribadinya Bapak Dimas.


Namanya Pak Aris dalam mimpiku ia mendaftarngiku dan memegangku tanpa pakain dan telanjang keseluruhan, meski umurnya yang telah tua namun tubuhnya itu yang kekar seperti orang beberapa fitnes, beliau miliki tubuh yang kekar serta berotot.


Serta yang membuatku geli ialah buah terong yang menggantung elok di pangkal pahanya. Ih, demikian menggemaskan.Pelan-pelan beliau dekatiku dan langsung meremas remas buah dadaku yang sudah terbuka bebas.


Tidak tahu mengapa belaian Pak Aris berasa demikian riil, seperti bukannya dalam mimpi. Bahkan juga di saat bibir tebalnya mulai melumat kupingku saya sempat tersentak serta perlahan terpelihara dari tidurku. Tetapi begitu kagetnya saya saat mengenali apa yang sesungguhnya terjadi.


Rupanya apa yang saya rasakan barusan tidak sekedar mimpi. Di depanku rupanya sungguh-sungguh ada figure Pak Aris yang memegang badanku.Pak Aris! Apa yang Bapak melakukan? Saya memajukan badan Pak Aris kuat-kuat hingga ia terjengkang ke belakang.


Lekas saya tutupi badanku yang rupanya pun hampir telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Udah lama saya mengubur gairahku padamu! Kembali Pak Aris coba memeluk badanku. Tapi kembali saya menggerakkan badannya kuat-kuat ke belakang.


Pergi! Gertakku.Atau saya dapat teriak!Silakan teriak! Sia-sia saja kamu teriak. Sebab tidak ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas dan keluarga barusan sore udah pergi ke Bandung buat berlibur! Jadi bertambah baik kamu patuhi saja kemauanku!Pak Aris tersenyum sinis.


Saya makin ketakutan saat Pak Aris kembali dekatiku. Selekasnya saja saya melonjak dari tempat tidur serta coba lari mengarah pintu dengan keadaan telanjang. Tetapi apes! Saya kalah cepat dengan Pak Aris.


Dalam waktu cepat, dia menangkapku dari belakang serta menekankan badanku ke dinding. Ke-2  tangannya mencekram kuat lenganku ke atas tembok, dan ke-2  kakinya mengancing kakiku maka dari itu saya sukar untuk bergerak.


Saya berusaha untuk meronta semaksimal mungkin. Akan tetapi buang waktu, tenaga Pak Aris memang jauh semakin kuat dibanding tenagaku yang cuman orang wanita. Makin kuat saya meronta, kian kuat cengkraman Pak Aris di Badanku.


Tolong, Pak! Bebaskan saya! saya menangis serta mengemis pada Pak Aris. Tapi buang waktu saja. Beliau tak dengarkan perkataanku. Juga dengan liar Pak Aris menohokiku dengan ciuaman mautnya.


Lama-lama tanagaku terkuras habis. Badanku jadi lemas. Saya telah tidak dapat lakukan perbuatan apapun kembali. Yang dapat saya melakukan semata-mata pasrah serta ikuti peraturan mainnya Pak Aris.Perlahan cengkraman Pak Aris mulai mengendor.


Perbuatannya yang sebelumnya kasar mulai melunak dan beralih jadi halus. Sampai saya akan masuk dalam bermainnya sewaktu secara lembut Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.


Saat itu kakiku berasa lemas serta gontai. Saya tidak kuat kembali menumpang berat tubuhku sendiri, hingga saya mulai terkulai. Tapi dengan cepat, Pak Aris selekasnya tangkap badanku, membawanya lalu membawaku ke atas dipan.


Sejenak terbayang di paras Pak Aris suatu senyuman kemenangan. Selanjutnya secara lembut dia mulai melumat bibirku. Tidak tahu mengapa saya tidak sanggup buat menampiknya. Sampai ada dorongan kuat dari dalam diriku untuk membalasnya lumatannya itu.


Nach, demikian donk Lis! Bila seperti ini kan lebih sedap! kata Pak Aris suka.Saya tersenyum tersipu-sipu.Bapak betul, barangkali lebih bagus saya mengikuti bapak dari awal barusan. Bahkan, telah lama  saya tidak memperoleh sentuhan laki laki.


Kembali Pak Aris tersenyum puas.Trus, ngapain kamu barusan gunakan coba berontak, Lis?"Barusan saya cuman terkejut saja. Dibalik tampilan bapak yang bersahaja, kok begitu tega bapak coba meniduri saya.


NIKMAT BODYKU YANG SUPER SEXY ENAK DIPERKOSA


Namun, ah biarlah! Yang pentingkan saat ini saya menjadi punya Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Kecupannya mulai merembet lewat leherku lalu turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar sapu kulit dadaku maka dari itu memunculkan kesan spesifik yang lebih membuatku terasanya terbang ke angkasa.


Kecupan serta jilatan Pak Aris selalu bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah repot di pangkal pahaku membikin pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Tak boleh siksa saya semacam ini! rengekku.Pak Aris tidak mempedulikan ucapanku.


Malahan dia justru menyibakkan rumput-rumput liar yang merintangi pintu goa darbaku.Wah, Lis! Sangat indah memiaw kamu. Berwarna merah muda dengan baunya yang merebak. Oh, benar-benar menakjubkan.


Bagai sekuntum mawar merah yang sedang merekah pada pagi hari. Jelas kamu menjaganya secara bagus. Oh, Lis! Saya senang sekali dengan memiaw yang semacam ini!Pelan-pelan Pak Aris menjulurkan lidahnya serta sapu permukaan klitorisku.


Berasa kasar, benar-benar. Namun nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, saya telah tak tahan kembali. Saya selalu mengemis terhadap Pak Aris. Akan tetapi ia lagi memainkan emosiku. Pada akhirnya saya cari gagasan lain.


Saya coba menggerayangi badan kekar Pak Aris sekalian melacak buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Serta tak sulit untukku untuk mendapati buah terong sebesar itu. Secara lembut dan manja, saya mulai mengocak tangkai kont*l Pak Aris dibarengi dengan pijatan-pijatan yang membikin beliau merem terbuka.


Perlahan-lahan saya menuntun kont*lnya ketujuan memiawku yang udah basah. Tapi dengan nakal, Pak Aris cuma tempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.


Berasa geli, memeng. Tetapi kesan yang saya rasakan berasa nikmat. Tidak pernah saya rasakan yang sebagai berikut.Oh, Pak Aris! Ayolah.saya telah gak tahan kembali, cepat memasukkan donk!Saya telah tak dapat tahan ditangani begitu.


Perlahan-lahan saya menambah bokongku ke atas untuk menyongsong kejantanan Pak Aris yang udah ngaceng. Lantas saya mendesak bokong Pak Aris ke bawah biar kont*l itu dapat masuk dengan prima.Narasi Sex Cabuli,Narasi Cabul gagahi,Cerit ngentot Cabuli,Narasi Porno cabuli,Narasi Hot Gagahi,Setubuhi Kesenangan


Aaarrrghhh! saya menjerit kecil sewaktu tangkai kont*l Pak Aris yang besar itu tembus lubang vaginaku. Sebelumnya berasa geret dan perih, karena ukuran k*ntol Pak Aris memang besar serta panjang kalau dibanding dengan punya suamiku.


Tapi selesai buah terong itu terbenam sejenak dalam lubang vaginaku, rasa perih itu perlahan-lahan beralih jadi rasa nikmat.Pelan-pelan Pak Aris mulai mengayunkan bokongnya naik dan turun.


Hooohh.., Pak! Ssstt, sedap Pak! saya jadi bicara tidak karuan.Mari, Lis!Goyangkan  pan..tatmu! Ooohhh!Saya ikuti kata Pak Aris. Kucoba buat mengikut irama serta beberapa gerakan nikmat yang tengah dilakukan Pak Aris.


Gesekan-gesekan lembut di antara tangkai kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku berasa nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan bokongmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris kelihatan demikian nikmati permainan kami.


Kusaksikan mukanya menengadah dengan mata terpejam, seakan menghayati sedotan dari vaginaku. Terkadang dari bibirnya kedengar lenguhan dan desisan kesenangan.Aku juga pun nikmati sikatan-sodokan baik tangkai k*ntol Pak Aris.


Bahkan juga saya memegang badan kekar Pak Aris dengan kuat. Seakan gak mau stop dari permainan itu. Keringat mengucur cepat lewat pori-pori badan kami, hingga dada sektor Pak Aris yang dengan bulu halus kelihatan cemerlang lantaran basah oleh keringat.


Saya tidak mengira, nyatanya di umurnya yang sampai 1/2 masa itu, Pak Aris masih punyai stamina yang sempurna. Hingga saya kelabakan hadapi goyangan dan sikatan mautnya.


Sampai pada akhirnya saya rasakan ada suatu hal yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, pengen ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Saya tak kuat kembali meredam suatu yang memojokkan keluar dalam rahimku.


Akan tetapi Pak Aris masih tetap mengayunkan kont*lnya masuk keluar dan menusuk-nusuk goa darbaku. Serta sekejap lalu, saya  rasakan tangkai k*ntol Pak Aris mulai nyut-nyutan di dalam vaginaku.


Hingga akhirnya.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyemburkan deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Arispun lalu jatuhkan diri ke segi badanku. Napasnya terlihat tersengal serta tampak kecapean.


Oh, Pak Aris! Bapak nyata-nyata benar luar biasa. Telah lama saya tidak merasai nikmat seperti berikut. Terima kasih ya Pak! Saya merengkuh badan Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada bagian Pak Aris sembari mengelus-elus bulu-bulu halus yang berbaris rapi hingga ke pangkal pahanya. Secara lembut juga Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, rupanya dicabuli itu tak selama-lamanya tidak nikmat. Ini kali malahan saya berharapnya kembali. 

Post a Comment

Previous Post Next Post