CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA MANIS

CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA MANIS

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA MANIS, Hasrat-Bispak62 Satu Kamis di Awalan 1988, saya tiba dengan pesawat Garuda di lapangan terbang Ngurah Rai, Bali jam 21:30. Sesudah tuntas kepentingan di airport, saya keluar serta berjumpa pengemudi mitra kerjaku di Bali.

Ketika itu kantor tempat saya bekerja tengah ada project di sejumlah provinsi di Indonesia salah satunya Bali. Saya bekerja untuk memperhatikan seluruhnya tugas hingga kerapkali terbang ke sana kesini serta seringkali yang kusinggahi merupakan Bali, rerata 2 kalisebulan saya datangi Bali waktu 2-3 malam.

"Selamat malam Pak Virano, ini kunci mobilnya.." ia berikan kunci mobil punya majikannya padaku. Memang mitra kerjaku ini selalu sediakan mobilnya buat aku gunakan waktu saya ada di Bali.

"Bapak pengin ke mana sesudah ini..?" tanyaku.

"Langsung ke S.., jam 11 Pak Bijaksana akan tiba ke sana" tukasnya.

S yakni nama sebuah klub di Kuta yang cukup populer banyak dikunjungi oleh beberapa orang lokal, jarang-jarang ada orang bule disitu. Betul-betul Bijak mitra kerjaku ini memiliki sejumlah tim di wilayah Kuta, tetapi kantornya sendiri ada pada S.

"Kalaupun begitu Bapak turut saya saja ke hotel, saya mandi tidak lama lalu kita keduanya sama ke S", ajakku.
"Bisa Pak, kelak saya nanti di hotel", tangkisnya.

Sesampainya di Pertamina Cottage yang tidak jauh dari airport, saya check-in serta lekas mandi lalu pergi ke S. Pada pukul 10:45 saya sampai disitu. S masih sepi. Receptionist yang telah mengenalku bercakap..

"Pak Bijak baru saja telpon, ia tiba lebih kurang jam 11:30, Bapak disilahkan tunggu dalam. Bila pengin minum, pesan saja Pak, silahkan saya antara ke"

"Ingin duduk di mana Pak?" tanyanya kembali sesampainya saya di.

CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA MANIS

Keadaan rada remang namun tetap dapat lihat terang dari ujung ke ujung, musik juga telah kedengar cukup keras. Saya menunjuk duduk di bar. Ada lebih kurang 7 bangku bar disekelilingnya, saya putuskan yang sudut kiri, di sebelahku ada seseorang lelaki duduk sembari nikmati satu gelas bir. Saya pesan Cointreau On The Rock ganda.

Kuperhatikan ada seorang gadis duduk di ujung bar sisi kanan, sendirian, memakai pakaian cukup sexy, celana pendek ketat bahan kaos punya motif garis merah putih dengan jalur membujur dan atasan mirip pakaian senam pendek hanya bawah buah dadanya maka menunjukkan perutnya yang putih mulus, tanpa ada lengan, ketat melekat di badannya berbahan dan corak yang serupa. Rambut terurai panjang sepunggung serta dada yang kelihatannya padat mencolok menantang, kaki putih panjang memakai sepatu boot hak tinggi. Kuperkirakan kemungkinan tingginya kira-kira 167 cm dan berat kurang lebih 50 Kg, langsing dan begitu elok.

Tampak ia sedang nikmati satu gelas Stawberry Margarita. Sesudah sejenak, saya tonton gelasnya nyaris kosong. Saya tuturkan di bartender biar dibuatkan satu Strawberry Margarita sama yang diminum gadis itu. Sesudah tuntas, saya pegang dengan tangan kananku, sementara itu tangan kiriku menggenggam gelas minumanku. Lantas saya hampiri ia.

"Hai.. Kita minum duanya sama ya, namaku Virano" kataku di hadapannya sekalian saya berikan gelas yang ada dalam tangan kananku. Dengan tersenyum ia mengambil gelas Margarita itu dari tanganku.

"Wah.. Sukses" kataku dalam hati.

Tetapi tetap dengan tersenyum juga gadis itu memiringkan gelas itu hingga sampai semua tumpah ke lantai, saya terperanjat memandangnya serta rasanya muka ini panas membara karena barangkali emosi atau malu saya tidak jelas. Tetapi dengan rileksnya ia berujar:

"Terima kasih, minumannya sedap sekali dan udah habis.." bicaranya benar-benar sinis sekali.

Saya balik ke tempat dudukku dengan mengendalikan rasa malu. Gak lama, seorang waitress membisikiku..

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Kalaupun Bapak telah usai sama dia, bapak ditunggu-tunggu Pak Bijaksana di kantornya", nyatanya waitress ini mengerti insiden baru saja.

Saya habiskan minuman dan jalan ke lantai 2 tempat Bijak berkantor.

"Vir, sorry ya, lama menunggu gua, pengin minum apa, gua pesan ke bawah ya" kata Berbudi.

"Tak perlu, gua anyar minum dua gelas ganda di bawah barusan" jawabku.

Lalu kami repot mengulas implementasi project dengan salah satunya BUMN besar yang cabangnya ada pada Denpasar di mana realisasi untuk Bali serta NTT saya berikan pada Bijaksana dengan sisi sejumlah 15% dari keseluruhan project sampai ia dapat beli 2 mercy Bulldog E300 teranyar waktu itu. Bijak benar-benar diuntungkan lantaran semua penataan baik harga ataupun yang lain udah saya lakukan di kantor pusat. Bijaksana tinggal siapkan perusahaannya buat difungsikan serta pengurusan administrasi paper work, oleh maka itu jika saya ada ke Bali, saya terus dinomor gabungkan oleh ia.

Telephone dari sisi mejanya berdering, lalu diangkat oleh Bijaksana.

"OK, naik saja, saya kembali sama bossku dari Jakarta" ujarnya di pesawat telpon.

Gak lama pintu yang berada di belakang tempat dudukku terbuka. Saya tidak menengok, tau-tau kedengar suara..

"Ooh.. Kelak saja dah, saya di bawah dahulu.." kedengar nada seorang gadis dengan suara terperanjat.

"Ee.. Rara, masuk tidak lama, ini perkenalkan bossku anyar ada dari Jakarta" panggil Bijak.

"E.. E.., tidak usahlah, kelak kembali saja, minumanku belum habis di bawah.." suara sangsi lagi terdengar.

"Ayolah.. Sekejap saja, kelak saya panggil waiter suruh membawa minuman kamu, atau buat barusan" paksakan Berbudi.

Saya tidak menengok, hatiku udah berkata jika ia ialah gadis yang tinggi hati barusan serta saya harus pasang kiat. Dengan mau tak mau serta perlahan-lahan ia hampiri meja Bijak.

"Rara, Virano bossku dari Jakarta, Virano, Rara, dari Jakarta pun, namun kerap ada di Bali" Bijaksana mengenalkan kami.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Perlahan-lahan gadis itu menjulurkan tangannya padaku dengan cakepg ditekuk habis tanpa ada senyuman. Saya memandang matanya dengan tajam, kuarahkan mataku dari ujung kepala sampai ujung kakinya, kutelanjangi ia dengan mataku lalu kembali kunaikkan mataku serta kutatap matanya dengan tajam. Dilihat dari cahaya matanya seperti ia pada suatu jebakan ketakutan sendiri. Tanganku selalu ada dalam paha, tidak kujulurkan buat menyongsong ajakan berjabat tangan Rara, lalu saya melihatkan penglihatanku di Berbudi sembari berujar..

"Jadi esok lu jemput gua ke hotel atau bisa lebih dekat kalaupun gua ke kantor lu saja jam 10-an, gua telah telephone mereka buat tatap muka esok jam 11 di kantornya".

Bijak pada situasi terbengong bengong melihatku tanpa ada nada, penglihatannya dipindahkan ke Rara seperti ajukan pertanyaan suatu hal yang benar-benar membahayakan. Sekejap Rara lari keluar kantor Berbudi.

"Heh, ada apakah ini.., gak santun lu sama cewek" sergah Bijaksana.

Saya beritahukan insiden di bar barusan, serta Bijaksana memberi komentar..

"Rasain, ini kali mengenai batunya ia, jelas ia malu sama gua.. Ia kembali ngejar gua nih, gua tak mau. Sepanjang inilah memanglah berlagak jual mahal sama seluruhnya cowok di sini. Ia seorang bentuk dan peragawati Jakarta yang anyar ingin tampak di atas" Berbudi menceritakan.

Selanjutnya sesudah usai masalahku dengan Berbudi, saya kembali turun ke bawah seusai ambil kunci 626 di mejanya. Lantas saya kembali lagi ke bar serta membeli gelas ke-3 , kelihatan Rara masih duduk di ujung sembari memutar duduknya demikian memandang saya duduk di sana. Saya kembali membeli satu Margarita serta saya hampiri ia.

"Rara, untuk gelas ke-2  ini, bila kamu pengen siram ke lantai, agar saya yang siram untuk kamu, namun jika kamu pengen minum, silakan kita berteman mulai sejak ini dan maafkan saya" saya berbicara.

CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA MANIS

Ia lihat mataku, kuberikan senyum lebar serta manis sembari mengusung bahuku untuk dia. Perlahan-lahan tetapi nyata, ia tersenyum serta ambil gelas dari tanganku serta disentuhkan pada gelasku buat toast. Kami minum bersama sama. Saya mendekati telinganya lalu berbisik..

"Maafkan saya ya barusan di.."

"Maafkan saya pun, namun kamu jahat membikin malu saya did epan Berbudi" protesnya.

"Kamu  buat malu saya di muka beberapa karyawan Berbudi, hayoo.. Kritis mana"

Ia mencubit lenganku. Kutaruh tanganku di pundaknya. Dengan sedikit pergerakan menarik, kepalanya merapat, dan saya kecup pipinya kiri kanan.

"Dibanding sama malu, lebih bagus kita keluar dari sini, antara saya makan, masalahnya saya alergi. Jika malu, perut langsung keroncongan.." gurauku.

"Huuh, pakai argumen saja, ngomong saja ingin mengajak saya keluar sini" jawabannya merayu.

Kami duduk di restaurant di muka S, di lantai 2 yang menghadap ke jalanan sekalian mengobrol ngalor ngidul. Tuntas makan, dua gelas Cointreau ganda dan tiga gelas Margarita kami tenggak kembali hingga kusaksikan jam udah memperlihatkan jam 1:30 pagi.

Rara, asal Jawa tengah, besar di Jakarta, berusia 23, baru tuntas kuliah jalur ekonomi, saat ini sedang menjalani profesi di sektor modelling serta dunia peragawati, tinggi 169 cm, berat 52 Kg yang langsing.

"Rara, kamu tinggal di mana? Esok saya ada rapat, jadi perlu istirahat" berniat saya tidak tawarkan untuk membawa ia, kendati pun saya ada kendaraan yang saya membawa sendiri.

"Saya di Sanur.." jawabannya. Wow, lumayan jauh juga. 

Pada kondisi normal, saya tidak akan melepaskan seorang wanita untuk pulang sendiri manalagi malam/pagi hari berikut, namun ketika itu saya masih pengin memperlihatkan keacuhanku.

"Kamu dapat pulang sendiri tidak, lantaran hotelku dekat di sini"

"OK, tidak apa, banyak mobil sewa kok" jawabannya rada jengkel.

"Benar nih, atau saya antara saja ya" kataku, menyengaja buka front.

Barangkali ia sudah kepalang gengsi sampai menjawab..

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Bali kan semakin aman dibanding Jakarta, bila saya didiamkan pulang sendiri di Jakarta, saya tidak dapat pengin tahu kamu kembali" jawabannya politis.

"OK dech, berhati-hati ya" saya dekatkan bibirku dan mengecup pipi kiri serta kanannya sekalian kupegang belakang telinganya, pada akhirnya kudaratkan kecupan gampang di bibirnya.

Automatic ia lantas membalasnya kecupan bibir itu. 

"Esok jam 10 kita bertemu di sini kembali ya" bisikku di telinganya sekalian kuhembuskan napas hangat ke lubang telinganya. Dengan sedikit menggeliat, ia menjawab..

"Setuju" ujarnya baik. Selanjutnya kami pulang tidak sama arah. Saya kembali pada hotel sekalian memikirkan yang hendak terjadi besok malam.

Selesai sepanjang hari cukup capek mengatur tugas dengan Berbudi, saya balik ke hotel jam 4 sore. Masih lumayan waktu untuk enjoy berenang di kolam renang hotel. Pertamina Cottage ialah bangunan tua yang belum di renovasi saat ini, sekarang ini sebuah cottage yang udah berganti menjadi  2 kamar hotel, sementara itu dahulu masih berwujud satu kamar sama ukuran luas, hingga amat nyaman tinggal dari sana. Salah orang presiden Amerika pernah tinggal di satu diantara suite dari sana dengan kaca kebal peluru. Satu diantara eks Presiden Indonesia juga punyai cottage privat yang kabarnya tidak dikontrakkan di tamu lain.

Saya masih menyempatkan tidur lebih kurang 3 jam dan saat pukul 10:15 malam saya datang di S serta Rara telah duduk di bar. Terlihat minumannya baru menyusut sedikit, tandanya kalau ia pula baru ada. Malam hari ini ia nampak lebih elok serta anggun ketimbang tempo hari, kenakan rok tipis terusan warna hitam lumayan span dengan belahan disamping kiri hingga sampai tengah pahanya, potongan serta bahan roknya sebegitu rupa hingga melekat ketat di badannya. Leher berwujud V lebar yang cukup rendah, nampak terang beberapa buah dadanya yang montok. Rambutnya diikat ke atas, memamerkan wujud lehernya yang tingkatan.

CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA MANIS

"Sorry, saya telat ya.. Cukup capek sepanjang hari bersama Berbudi mengurusin pekerjaan, jadi saya ketiduran, kamu telah lama?" tanyaku basa basi. Saya kecup pipi kiri kanannya.

"Gak pula, cuman baru 3 jam, barusan pernah bantuin bersihkan meja di sini", jawabannya dengan gembira.

Saya tahu ia cuman memikat.

"Wah, rugi dech sang Bijak kalaupun tamunya seluruhnya kaya kamu" jawabku.

"Bener-bener mengapa? Kebalik kembali, kalaupun tamu banyak yang kaya saya, akan banyak cowok yang masuk kesini tahu.." tuturnya PD. Memanglah dalam hari Jumat itu, udah lumayan banyak tamu yang hadir serta banyak juga yang menyaksikan ke Rara.

"Tamu kaya kamu membuat rugi donk, zaman 3 jam hanya minum 1 teguk, tuch gelasnya masih penuh he he he" ujarku.

"Aah.. Kamu dapat saja, awas ya saya membalas kamu kelak" jawabannya sembari tangannya coba mencubit hidungku.

Saya tangkap tangannya, lalu saya cium punggung tangannya, bibirku mencari jemari tengahnya, hingga sampai di ujung jemari, saya membuka mulutku lalu jarinya kumasukan ke mulutku sembari saya hirup pelan-pelan. Rara menarik napas panjang terperanjat.

"Awas kamu ya, gak boleh membuat saya horny di sini", pungkasnya sembari tarik tangannya yang basah mengenai liurku.

"Ingin temani saya makan gak?, atau kamu nantikan di sini, saya makan dahulu" saya memikat ia.

"Kamu dapat serius gak sich, zaman saya ditinggalkan di sini, kan kita janjian malam hari ini, jika saya ditinggalkan lagi ada cowok lain merayuku bagaimana" sekalian merajuk ia memberi komentar.

"Memikat itu hak mereka, pengin atau nggaknya terkait kamu, disamping itu, bagus donk ada yang menarik kamu, itu berarti cewekku laris, saya gak salah putuskan dan itu bukan pastilah kembali karena ini malam minggu Non, 10 menit saya tinggal kamu, 10 cowok akan juga mengerubung di sini"

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Untung udah sadar kamu, yok kita makan, saya pun lapar nih" ucapnya sembari merengkuh lenganku keluar S.

Kami ketujuan warung Made, minum dan makan hingga sampai jam 12 malam. Saya udah rada pusing biasanya minum.

"Kita lanjutkan mengobrol sekalian minum di hotelku ya" uajrku selanjutnya.

Langsung saya bayar bon tanpa tunggu jawaban dan saya dekap pundaknya sembari jalan ke mobil. Rara melingkarkan tangannya di pinggangku, ternyata Rara lantas mengetahui jika itu yaitu pengakuan, bukan pertanyaan.

BERSAMBUNG...

Post a Comment

Previous Post Next Post